Pages

Jumat, 16 Maret 2012

Waktu luangku

Hujan dikala senja
mengguyur kampung halamanku
dingin terasa begitu dingin
semakin menambah suasana dingin
yang terasa menusuk tulangku

disore ini
aku terdiam dan terduduk di ruang tamu
bercengkerama dengan tombol-tombol keyboard
dan sejuta ide di dalam pikiranku untuk menulis sebuah puisi
menuangkan sebaris kata
menuangkan sebait kalimat
hingga terbentuk sebuah puisi nan indah

waktu luangku
biasa aku habiskan untuk menulis puisi
menulis dengan penuh gairah
karena menulis adalah bagian dari hidupku
tak malu untuk aku membagikan puisiku
bagi mereka yang ingin membaca karyaku
dengan menciptakan sebuah puisi
semua keresahan ini terasa begitu ringan
seakan tak ada yang membebani hidupku lagi

bagi mereka yang mengatakan bahwa karyaku biasa saja bahkan terasa buruk
terimakasih, itu semua semakin membangunku untuk menciptakan puisi yang lebih fantastic lagi
seraya berlatih dengan lebih giat lagi
akan membuat suatu karya menuju kepada kesempurnaan

Terima Kasih

terima kasih untuk kebersamaan kita ini
terima kasih untuk kebahagiaan kita ini
terima kasih untuk pertemuan kita ini
terima kasih untuk waktu yang telah kau luangkan untukku

suatu pertemuan memanglah indah
suatu perpisahan memanglah menyedihkan
dan kini kau telah kembali ke sana
untuk melanjutkan pendidikanmu

aku tak bisa berkata apa-apa lagi
selain berkata “Tuhan Yesus Menyertaimu”

jaga dirimu baik-baik yah
aku harap kau tetap memberikan yang terbaik untuk dirimu
awal yang sulit
tapi aku yakin aku bisa

sekali lagi terima kasih yah
 GBU 

Semenjak Kepergiannya

Mau sedikit cerita nih. Hmm. ,sejak kepergiannya kembali untuk melanjutkan pendidikannya. Rasanya sedih bgt, tapi ini memang harus gak mungkin tidak. Belom bisa nglepas dia pergi lagi, tapi gak boleh egois juga sih. Toh, demi masa depannya juga. Kalo boleh jujur, aku nangis loh. , hiks hiks hiks (kayak anak kecil yah. Bodoh Bodoh ). Tiap hari kebayang dia mulu. Mungkin karena belom terbiasa lagi nih. Emang susah kalo udah berurusan ama perasaan nih, jadi ngrasa wanita paling LEMAH. Tapi, tetap bersyukur aku bisa ngjaga perasaan ini. Aku cuman bisa berharap kita ketemu lagi lain waktu. Amin yah Bapa.

Nah, lagu yah cocok buatku saat ini “Rindukan Dirimu”. Kena kali ke aku. ,bedanya dalam lagu itu untuk sahabatnya. Nah, kalo aku untuk Ayya kuh  Hehehe, ,#senyum
[I Miss You My Lucky Boy :*]. Hampir tiap hari diputer tuh lagu dan alhasil jadi gundah gulana. Sedikit ingin share liriknya nih “Bila kau harus pergi meninggalkan diriku, jangan lupakan aku. Semoga dirimu disana kan baik-baik saja untuk selamanya. Disini aku kan selalu rindukan dirimu. Wahai ayya kuh ”. Nah lhooooo. ,cengeng khan (-_-“) huhuhuhu.

Hmm. ,aku pasti bakal kangen bgtt saat-saat kita bersama di medan dan di rumah. Kembali mau flashback : pas jalan ke citra garden bedua, duduk-duduk disana cerita-cerita terus sempat juga mpe diusir. Kalo gak tao mau kemana palingan ke citra garden mulu. ,huahaahahahaa. Next : makan di AW, gak tao mau beli apa ?? (mahal pula tuh  #tekor). Jalan-jalan ke Carrefour cuman muter-muter doank terus keluar lagi #capecapein tapi seruuuuuu lhoooo. .  pasti bakal aku inget terus kalo nglewatin atau berkunjung lagi ke tempat itu….!!! Thanks God nd Thanks juga buat kamu. Satu hal yang tetap aku yakini kamu pasti kembali, akan aku tunggu waktu itu tiba. Sukses untukmu disana yah.. God be with you 

Rumah kami adalah hati kami

disini kami berlindung
dari panasnya terik matahari
disini kami berteduh
dari derasnya air hujan

disini kami bertumbuh
bersama kasih sayang kedua orangtua kami
disini kami berkumpul
bersama kakak dan adik kami

disini kami belajar
arti pentingnya suatu keluarga
disini kami belajar
menjadi kakak dan adek yang terbaik
disini kami belajar
menjadi anak yang membanggakan

disini kami menangis
disini kami marah
disini kami menghabiskan waktu malam bersama
disini kami berbagi pada saudara
disini tempat terindah bagi kami

rumah ini
rumah kedua orangtua kami
rumah yang dibangun dari jerih payah mereka
kami datang
dan kami pergi

sekarang kami telah bertumbuh besar
meninggalkan rumah
dan pergi untuk melanjutkan pendidikan
kembali ke rumah disaat libur telah tiba

banyak cerita yang kami bawa kerumah
bertemu dan bercanda gurau kembali
rumah kami adalah istana kami
rumah kami adalah hati kami

hati kami adalah papa, mama, kak nelly, kak rika, bg dody, kak liza, kak aulia,
dan bg septian.
Tuhan, jagalah rumah kami
Berkatilah hati kami
AMIN :*

Penantian panjang

Dikala senja aku berdiri ditepi pantai
menikmati indahnya sunset kala itu
bertabur cahaya nan memikat hati
aku memandang kearah matahari yang akan terbenam
aku berfikir akankah penantian panjang ini berakhir juga
seperti berakhirnya cerita di hari ini

indah terasa begitu indah
menyaksikan betapa besar ciptaanNya
terbit dan tenggelam
bagaikan perasaanku saat ini

terbit ketika kau memberi sejuta kasih sayang
membawa kedamaian dalam hatiku
membawa warna yang berarti dalam coretan kehidupan ini

terbenam ketika kau memberi sejuta kepedihan
membawa cinta ini menuju kegelapan
membawa perasaan ini kedalam linangan air mata
jauh terpuruk aku kedalam rintihan kesedihan ini

penantian panjang yang tak berujung
penantian panjang yang tak berarti
sungguh, aku tak mengerti
akankah sama perasaan ini ?
ketika keraguan dalam hati ini semakin terasa kuat

membiarkan perasaan ini sirna
membiarkan perasaan ini tertelan dalam santapan cinta yang lain
maaf, inilah aku
aku tak sama seperti yag dulu
kala itu aku begitu memuja dirimu
kala itu hati ini hanya menginginkan dirimu
namun, luka yang kau beri
mengubah segalanya
perasaan sayang ini berubah menjadi kebencian
perasaan cinta ini berubah menjadi kejenuhan


biarkan aku pergi
biarkan aku beranjak dari hatimu
biarkan cintaku ini pudar

jujur, aku letih terus kau sakiti
aku letih terus meneteskan air mata ini
aku letih terus berharap pada cinta yang semu
aku letih terus memikirkan akhir cerita ini
aku letih sungguh teramat letih akan sikapmu

Dalam hembusan kehampaan ini

Dalam hembusan kehampaan ini
berselang rindu yang teramat besar untukmu
dalam hembusan dinginnya malam ini
berselang sejuta harapan untuk bersamamu

seuntai kata yang tak mampu aku ucapkan lagi
terdiam dengan penuh tanda tanya
seuntai kasih yang tak pernah pudar
menjaga dan merawat agar selalu tersimpan namamu

berjalan sendiri
tanpa harus kau menemani
melewati malam indah
tanpa harus kau disisiku

sudah. ,
sudah aku lalui seorang diri
berselang beberapa bulan
bahkan nyaris genap 1 tahun
melawan rasa rindu ini
aku berharap suatu pertemuan memanglah nyata
tak menatap dengan penuh kejauhan
tak berharap dengan penuh kekosongan

kini. ,
aku rasakan
apa yang mereka rasakan
memiliki pendamping walau tak nyaris bersama
bahkan semua penuh dengan keterbatasan
mencari waktu yang baik untuk bersama
walau semua terasa begitu sangat kurang

sekali lagi
ini yang harus aku jalani
gak mudah dan gak sulit
hanya ketika rindu ini membara
pada siapa aku harus mengadu ?
padamu ? belum tentu aku lakukan
pada mereka ? belum tentu mereka mengerti
pada Tuhan ? Yah, hanya padaNya
bersama doa yang selalu aku panjatkan untukmu